Breaking News
Loading...
Jumat, 02 Mei 2014

Ashraaf Williams

22.44
Sebelum menjadi Muslim, hidup Ashraaf Williams tak keruan. Sebagian besar waktunya, ia habiskan untuk menenggak alkohol, dan berganti-ganti pasangan. Sekian lama menjalani kehidupan seperti itu, Ashraf pun merasa lelah.

baca tasbih nabi yunus


"Saat itu, saya bertanya apa untungnya menjalani hidup yang normal," gumam dia, seperti dilansir onislam.net, Selasa (11/3).

Suatu hari, ia bertemu dengan rekan kerjanya. Ashraf tak tahu kalau perempuan itu seorang Muslimah. Setiap kali ia melihat perempuan itu, ia merasa ada yang berbeda. "Saya selalu bertanya, kok bisa dia seperti itu, tampak simpatik dan santun," tanya dia.

"Anda selalu terlihat fresh, bersih dan simpatik, apakah agama Anda yang mengajari," tanya Ashraf. Perempuan itu menjawab,"Ya, Islam mengajari saya untuk hidup sehat dan bersih."

Ashraf kaget dengan jawaban itu. Ia lalu terdorong untuk membaca literatur tentang Islam. Bacaan tentang Islam yang dilahapnya adalah buku karya Ahmed Deedat. Banyak hal menarik didapatnya saat membaca buku tersebut, salah satunya soal konsep Trinitas.

Semakin intens, Ashraf membaca, ia merasa nyaman tentang konsep Ketuhanan dalam Islam. Setahun lamanya ia mendalami ajaran Islam, hingga akhirnya ia memeluk Islam. "Saya ucapkan syahadat, saya segera mandi, dan mengunjungi masjid," ucapnya.

Di masjid, Ashraf meminta nasihat soal bagaimana menjadi Muslim yang kaffah. Mulailah, ia mempelajari Islam. Tak lama, ia pun memutuskan memeluk Islam. Pernikahan inilah yang selanjutnya menjadi cobaan bagi Ashraf sebagai seorang mualaf.

Bersama istrinya, Ashraf memulai membesarkan keluarga yang merujuk pada ajaran Islam.
Awalnya sulit mengingat negeri kelahirannya itu Islam adalah agama minoritas. Artinya, butuh penyesuaian lebih.

Satu penyesalan Ashraf, ia belum bisa membimbing keluarganya menjadi Muslim. Padahal, ia tahu, ayahnya seorang yang frustasi dengan geraja. Ia mencari kebenaran, hal yang sama dialami Ashraf di waktu lampau. "Anda saja, saya punya pengetahuan dan keberanian untuk berbicara tentang Islam, saya akan melakukannya," ungkap dia.

Niatan Ashraf rupanya dikabulkan. Ayahnya meninggal dalam keadaan Islam. Begitu pula dengan ibunya, yang saat terakhir dalam hidupnya, memutuskan menjadi Muslim. "Keluargaku yang lain juga mulai tertarik dengan Islam," kata dia.

"Saya begitu bahagia, saya punya saudara berjumlah 1 miliar lebih. Karena Islam bukan milik bangsa Arab, India atau siapa," kata dia. 


Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer